Selasa, 21 Oktober 2008

Belajar Nulis Yuk...

Kalau dihitung-dihitung, waktu yang dimiliki setiap manusia pada hakekatnya sama. Tapi, apakah kita sadar bagaimana memanfaatkan waktu tersebut? ehm…setiap individu memiliki beragam cara untuk memaksimalkan waktunya. Bahkan, banyak diantara kita yang acuh tak acuh terhadap hal itu. Rasa lelah tiba-tiba muncul ketika aku memainkan jari-jariku yang manis dengan lincahnya. Kutulis semua yang aku kerjakan hari ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB, alarmku berbunyi seperti biasanya, ah…aku sebel ketika mendengar bunyinya. “SAKURA” Sebuah nada dering yang aku simpan dalam bunyi alarm. aku sengaja bangun pada jam tersebut karena aku sedang halangan. Tamu istemewa yang Allah anugerahkan kepada wanita yang dijunjung tinggi derajatnya. Tapi, aku meninggalkan bacaan “Al-Matsurat”, dzikir yang dianjurkan untuk dibaca setiap pagi dan sore. Mungkin ketika aku masih duduk di semester satu, aku merasa asing dengan hal semacam itu. Dan akhirnya, aku menjadikan bacaan Al-Matsurat hanya ritual belaka karena di kos aku, tercantum salah satu program wajib membaca Al-Matsurat. Berjalannya usia, waktu dan kepahamanku, akhirnya aku mengerti makna dan kandungan yang luar biasa pada dzikir tersebut. aku berusaha untuk membacanya minimal 1 x sehari. Tapi, apa yang aku inginkan belum maksimal tercapai karena banyak hal, terutama niat dan kesungguhan.
Aku segera bangun dari tempat tidurku, aku bersyukur kepada Allah SWT masih memberikan kepercayaannya untuk aku bisa menjadi lebih baik hari ini. Aku langkahkan kakiku untuk cuci muka, ehm…aku teringat bajuku yang sudah aku rendam semalam. Aku segera mencuci dan melakukan aktivitas lainnya. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB, saatnya harus ke Masjid Ulul Albab…saatnya ada KAP (Kuliah Ahad Pagi) dan Mentoring. Kebetulan untuk semester ini, aku dipercaya untuk menjadi tutor. Aku tahu bahwa ilmu dan pengalamanku masing kurang. “Sampaikanlah pesanku walau satu ayat” sebuah hadits yang menjadi inspirasiku untuk bergabung bersama menjadi tutor. Aku berangkat bersama Ayi dan Yeni, mereka teman satu kosku. Mentoring berlangsung dengan lancar. Hanya saja, aku belum mempersiapkan materi apa yang harus aku sampaikankepada peserta KAP. Ternyata materi mentoring hari ini adalah SHOLAT. Yap, sebuah materi yang sudah biasa tapi sangat luar biasa dan berat dalam aplikasiniya sehari-hari. Aku sebisa mungkin tetap PeDe dengan penampilan dan materi yang aku sampaikan. Walaupun, salah satu peserta mentoring yang aku pegang adalah teman sekolahku waktu di SMK dulu. Kita saling ta’aruf (perkenalan) dan aku memberikan sedikit materi tentang SHOLAT. Kegiatan mentoring telah usai, aku bersyukur bisa melakukan hal ini.
Pukul 10.00 WIB, Mba Sulis begitu beliau disapa. ehm…beliau adalah MR (Murobbi) aku. Murobbi yang tak asing karena beliau adalah kakak tingkatku di Fakultas Ekonomi. Mba Sulis mengopyak-opyak Mutarobbinya termasuk aku, untuk datang ke acara Halal Bi Halal yang ada diadakan oleh DPC PKS Gunungpati. Sesampainya disitu, aku bertemu ikhwah lainnya. Wach…subhanallah aku tak merasa sendiri ketika di kampus. Lain halnya dengan dirumah, hanya ada segelincir orang yang sudah berTARBIYAH. Makanya, aku berazzam untuk menjadikan keluargaku dulu untuk tersibghoh manisnya ISLAM melalui tarbiyah. Acara halal bi halal di hibur oleh beberapa artis/aktor local seperti musik Rebana terbangan, sebuah sarana yang dulu dipakai oleh salah satu walisongo untuk menyebarkan agama islam di pulau jawa. Tapi, kini sarana dan budaya tersebut mulai luntur. Hanya sedikit orang yang bisa memainkan alat musik keren tradisonal. Itupun kebanyakan orang tua, yang saya tanyakan adalah apakah para pemuda bangsa sudah mulia meninggalkan budaya yang kita miliki? Itu menjadikan sebuah renungan untuk kita semua sebagai KADER BANGSA yang akan menuju Indonesianya lebih baik. Karena Harapan Itu Masih Ada…
Haflah selanjutnya adalah tim nasyid dari unnes yang sering disebut SP (Suara Pujangga), tapi personilnya dah ganti semua. Vokalisnya seperti afgan kata banyak orang n cukup menghibur ketika SP melantunkan nada-nada. Lagu Ungu merupakan lagu andalan mereka. Mungkin pikirku, karena hafalnya cuma itu. He...99X, just kidding pren. Dah dulu ceritaku coz ini gi diskusi ama pak Bozzz...see U n bye

Tidak ada komentar: