Senin, 28 Juni 2010

Sepenggal kisah tentang dia,..


Oleh : Citra Lardiana Putri

Makasih atas pengingatannya mbak, tapi aku ga tau harus gimana ngomongnya.
Aku sendiri lagi kehilangan arah.njenengan dah baek ko’ mbak, ini masalah intern. Gi ghozwul fikr ki mbak, fikiranku sendiri tapi antara pengin keluar dari LK sama KASIHAN, kasihan sama temen2 yang dah gerak muter2, sementara aku masih diam di t4.
Aku sadar itu bukan suatu tuntutan, mungkin jadi beban iya, klo lagi pusing. Jadi tanggung jawab iya, klo lagi sadar. Tapi sesaat begini sesaat begitu. Jadi susah mbak klo ketemu orang2 kayak njenengan. Klo dah bilang tsiqoh, percaya…??? Susah jawabannya. Mungkin klo boleh memilih, aku lebih memilih jadi mahasiswa biasa, meskipun sekarang aku masih biasa. Yo, kuliah, kampus, kantin, kos ke rumah (mudik)…mungkin dari awal aku ga punya dasar pengalaman di organisasi. Dan aku lebih suka jadi penonton daripada pemain, tapi berhubung dah SEDIKIT TAU 7_an ikut LK yo…?? Itulah hidup.Coba diajukan ke basmala, sapa tau jadi cerpen, ko jadi nanti qt bagi hasil mbak. He…
Itulah sepenggal kisah jawaban SMS dari adekQ di sebuah amanah,,ya..ya..sebuah kewajiban menjadi yang tertua di amanahku sekarang, aku fikir ini sebuah tanggung jawab besar, harus memahamkan adek2 akan pentingnya sebuah komitmen dalam dakwah,,seperti SMS dari seorang al akh ataupun al ukh (Coz nama tak tercantum di Phone bookQ)
“Dakwah menyukai kader tangguh, yang ikhlas berjuang tanpa paksaan. Yang dg inisiatif dan kesadarannya sebagai aktivis dakwah. Ia berkorban demi rahmatan lil ‘alamin..Seleksi dalam dakwah adalah komitmen bukan kompetensi. Tidak harus jadi orang hebat untuk berdakwah. Cukup komitmen yang menjadi awalan agar kebaikan yang lain muncul dg sendirinya,..”
Sender :
(no name)
+6281328810885
Received:
23:55:55
28/03/10
Ehm,,,tiba2 aku terbangun dalam tidurku..dan aku baca sekilas SMS tersebut dalam kondisi setengah sadar, kemudian aku tutup mata ini kembali, ku raih guling yang selalu menemaniku. Uach….
Aku terbangun di udara yang masih cukup dingin. Ku berfikir sejenak dan aku membuka inbox,,aku baca SMS itu berulang2 dan bibirku berucap Subhanallah, Alhamdulillah…aku masih di ingatkan tentang komitmen dalam dakwah ini, walaupun dalam hati aku penasaran siapa pengirim SMS tersebut. Awalnya aku kesal, SMS ko’ malem2 pikirku...mencoba berfikir positif aja wez, mungkin si pengirim baru sempat atau SMS itu ke pending di udara saking banyaknya SMS yang berebut mo masuk ke inboxQ,,,heeeeeee..Lebay..Mode On ;-)
Syukran ku ucapkan untuk seseorang yang di seberang sana, mengingatkanku walau hanya sekedar untaian kata…
Masih dengan rasa penasaranku, ku Misscall nomor tersebut dengan Private Number…maksude kan biar Nomorku ga terlihat,,,heeeeeeee….
Tut..tut..tut..bukan bunyi sepatu kuda, tapi alunan nada yang aku dengar. Ehm,.. tak juga di angkat, apa dia ga mau ngangkat coz ga ada nomor yang muncul. Ku ulang lagi,,,Tut..Tut..Tut Klik..tiba2 HP aku matiin, ternyata di seberang sana seseorang mengangkat HPnya. Oh No,,bodohnya aku…aku belum sempat tahu suara pengirim SMS itu. Bodohku sedikit, tapi pinterku lebih banyak coz aku lebih sayang pulsaku ketimbang suara itu. Sudahlah akhirnya aku melupakan rasa itu.
Kembali ke sebuah komitmen yang menjadi awalan untuk menyebarkan kebaikan di bumi ini. Semoga aku, engkau dan qt semua diberikan kefahaman akan pentingnya sebuah komitmen dalam dakwah ini. Dan yakinlah saudaraku, semua hal itu butuh kesabaran…
Sejenak bermunajah…
“Rabb, Engkau ajarkan melalui kalam-Mudan kalam Rasul-Mu bahwa butuh kesabaran dalam setiap perjalanan kehidupan. Namun Engkau lihat, hamba tiada pernah bersabar. Ketika mengejar dunia, kami mengejarnya tanpa kesabaran. Ketika melepas kesukaran, hamba pun berproses tanpa senjata kesabaran. Akhirnya, terhempas lagi dan terhempas lagi. Semuanya menjadi buntu dan berakhir dengan kesia-siaan.
Kiranya, kilauan dunia masih membutakan hati hamba dan kiranya pikiran singkat masih mendominasi otak hamba. Ya Alloh Pemilik Segala Hidayah, ajarkan hamba bahwa kesabaran itu berujung kepada keindahan, ketenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, kami harus bersabar.”

Tidak ada komentar: